Kamis, 24 Februari 2011

kondisi perekonomian pada tahan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono

Kondisi perekonomian pada tahap masa pemerintahan SBY
Pada pemerintahan SBY dan JK tahun 2004 – 2008 DAN pemerintahan SBY dan BUDIONO. Pada tahun 2004 s/d 2008 pemerintahan SBY dan JK relatif lebih baik dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi pemerintahan SBY-JK selama 5 tahun sebesar 6,4 % yang mendekati target sebesar 6,6 %
Target-target perekonomian pemerintahan ini sesungguhnya dapat dilihat dalam rumusan tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2004-2009. pemerintahan SBY-JK merupakan pemerintahan pertama dalam sejarah Indonesia kontemporer yang memulai pelaksanaan RPJMN.
Pada tahun 2005 s/d 2007 pertumbuhan ekonomi mencapai angka 5,6%, 5,5% dan 6,3% angka ini tentu tidak sesuai dengan target (RPJMN) yang seharusnya untuk tahun 2005 (5,5%), 2006 (6,1%) dan 2007 (6,7%) jika pertumbuhan ekonomi pada pemerintahan SBY-JK mencapai 6,6 % per tahun maka pada tahun 2008 -2009 harus diupayakan minimal rata-rata 7,8% para ekonom bersepakat apabila pertumbuhan ekonomi diatas 6% saja dapat dijadikan barometer Indonesia sudah mampu melihat the light at the end of dark tunnel, keluar dari krisis ekonomi yang berkepanjangan.
Pemerintahan SBY-JK jika dibandingkan dengan pemerintahan Soeharto pada kinerja 32 tahun Soeharto mencapai sekitar 7% kinerja pertumbuhan ekonomi SBY-JK masih perlu peningkatan. Pertumbuhan ekonomi era Soeharto tertinggi terjadi pada tahun 1980 dengan angka 9,9%.
Namun sekarang kondisi perekonomian SBY lebih baik stelah krisis moneter namun pada periode masa jabatan presiden SBY yang ke 2 ini banyak menemui masalah – masalah dalam bidang perekonomian . Di tahun 2010 Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 6,1 % di banding tahun 2009. Semua sektor mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor pengangkutan dan komunikasi yang mencapai 13,5 %. Pertumbuhan ekonomi tahun 2010 sebesar 6,1 % sebagian bersumber pada komponen ekspor, yakni 6,4 %. Kemudian komponen konsumsi rumah tangga 2,7 % , pembentukan modal tetap bruto 2,0 % , dan perubahan inventori 0,4 %. Dan di awal tahu 2011 kita patut bernapas lega karena menurut data dar BPS, nilai Indeks Tendensi Konsumen ( ITK ) di Jabodetabek pada triwulan I – 2011 di perkirakan sebesar 106, 49 , artinya kondisi ekonomi konsumen di perkirakan membaik. Tingkat optimisme konsumen di perkirakan akan lebih tinggi di bandingkan triwulan IV – 2010 ( nilai ITK sebesar 101,09 )
 Namun dengan demikian pemerintahan SBY diharapkan bisa meberikan keadilan bagi seluruh warga Indonesia tanpa terkecuali agar Indonesia bisa menjadi Negara yang maju dan bisa mensejahterakan bangsa Indonesia.

Sumber :
www.bank indonesia.go.id
www.bps.go.id

Tugas perekonomian Indonesia
kelas ; 1eb22
Npm  ;22210638