(TUGAS 4)
TRANSLASI MATA UANG ASING
Translasi mata uang asing adalah proses pelaporan informasi
keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya.Translasi mata uang asing dilakukan untuk mempersiapkan
laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan pada pembaca informasi
mengenai operasional perusahaan secara global, dengan memperhitungkan laporan
keuangan mata uang asing dari anak perusahaan terhadap mata uang asing induk
perusahaan.
Tiga alasan tambahan dilakukannya translasi mata uang asing,
yaitu:
- mencatat transaksi mata uang asing;
- memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang; dan
- berkomunikasi dengan peminat saham asing.
Hubungan terbalik antara tingkat inflasi sebuah negara
dengan nilai eksternal mata uangnya telah ditunjukkan secara empiris. Sehingga
penggunaan kurs saat ini untuk mentranslasikan biaya asset nonmoneter yang
bertempat dalam kondisi yang cenderung berinflasi akan menghasilkan padanannya
mata uang domestic jauh di bawah nilai aslinya
GAMBARAN STANDAR NO. 52/STANDAR AKUNTANSI INTERNATIONAL 21
Translasi saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang Fungsional
Prosedur kurs saat ini yang digunakan adalah:
1) Seluruh asset dan kewajiban
asing yang ditranslasikan terhadap dolar menggunakan nilai tukar yang
berlaku
pada tanggal neraca; akun modal ditranslasikan pada kurs historis.
2) Pendapatan dan beban
ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada waktu transaksi,
walaupun nilai tukar rata-rata tambahan dapat digunakan untuk kelayakan.
3) Keuntungan dan kerugian
dilaporkan dalam komponen ekuitas gabungan pemegang saham yang
terpisah.
Penyesuaian nilai tukar tersebut tidak dimasukkan ke dalam laporan laba-rugi
hingga
operasional luar negeri telah terjual atau investasi telah diputuskan
tidak bernilai.
Translasi saat Mata Uang Induk Perusahaan adalah Mata Uang
Fungsional
1) Aset dan kewajiban serta
nonmoneter bernilai pada harga pasar saat itu ditranslasikan menggunakan
nilai
tukar yang berlaku pada saat laporan keuangan; item nonmoneter lainnya dan
modal ditranslasikan pada kurs historis.
2) Pendapatan dan beban
ditranslasikan menggunakan nilai tukar rata-rata untuk periode kecuali item
yang berhubungan dengan item nonmoneter (contoh: biaya penjualan dan beban
depresiasi), yang
ditranslasikan menggunakan kurs historis.
3) Keuntungan dan kerugian
translasi mata uang asing direfleksikan dalam pendapatan lancar.
Translasi saat Mata Uang Asing adalah Mata Uang Fungsional
Usaha gabungan asing mungkin akan tetap mencatat
pembukuannya dalam satu mata uang asing saat mata uang fungsionalnya adalah
mata uang asing lain. Dalam situasi ini, laporan keuangan akan dihitung ulang
dari mata uang local ke dalam mata uang fungsional (metode kurs sementara) lalu
ditranslasikan ke dalam dolar AS menggunakan metode kurs saat ini.
PERMASALAHAN PERHITUNGAN
- Perspektif Laporan
- Harga Perolehan
- Konsep Pendapatan
- Laba Terkelola
PENGARUH
ALTERNATIF KURS TRANSLASI TERHADAP LAPORAN KEUANGAN.
Dalam melakukan translasi saldo dalam mata uang asing menjadi mata uang
domestik dapat digunakan 3 nilai tukar yaitu antara lain :
a. kurs kini (current
b. Kurs historis (historical)
c. Kurs rata-rata (average)
b. Kurs historis (historical)
c. Kurs rata-rata (average)
Harus dapat dibedakan antara keuntungan dan kerugian translasi (translation)
dan keuntungan dan kerugian transaksi (transaction) dimana keduanya merupakan
keuntungan dan kerugian akibat nilai tukar.
Dari dua jenis penyesuaian transaksi, keuntungan dan kerugian atas transaksi
yang terselesaikan, timbul ketika nilai tukar yang digunakan untuk mencatat
transaksi pada awalnya berbeda dengan nilai tukar yang digunakan saat
penyelesaian.Jenis dua penyesuaian transaksi adalah keuntungan dan kerugian
dari transaksi yang belum terselesaikan timbul ketika laporan keuangan disusun
sebelum suatu transaksi diselesaikan.Namun demikian hingga utang mata uang
asing tersebut benar-benar dilunasi, kerugian nilai tukar belum direalisasi ini
memiliki sifat yang sama dengan kerugian translasi karena berasal dari proses
penyajian ulang.
Perbedaan dalam kurs nilai tukar yang timbul pada tanggal yang berbeda menyebabkan berbagai jenis penyesuaian nilai tukar. Berikut ini adalah bagan yang menjelaskan perbedaan antara keuntungan dan kerugian transaksi dan translasi.
Perbedaan dalam kurs nilai tukar yang timbul pada tanggal yang berbeda menyebabkan berbagai jenis penyesuaian nilai tukar. Berikut ini adalah bagan yang menjelaskan perbedaan antara keuntungan dan kerugian transaksi dan translasi.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TRANSLASI.
PSAK No.10 menyatakan bahwa keuntungan dan kerugian akibat translasi harus dinyatakan dalam perhitungan laba rugi periode dimana kurs mengalami perubahan. Bila timbulnya dan penyelesaian suatu transaksi berada dalam suatu periode akuntansi yang sama maka seluruh selisih kurs diakui dlaam periode tersebut. Namun, jika timbulnya dan diselesaikannya suatu transaksi berada dalam beberapa periode transaksi, maka selisih kurs harus diakui untuk setiap periode dengan memperhitungkan perubahan kurs untuk masing-masing periode.
Secara internasional, perlakuan akuntansi atas penyesuaian-penyesuaian tersebut juga berbeda seperti halnya prosedur translasi. Pendekatan-pendekatan atas penyesuaian translasi berkisar dari penangguhan hingga tidak ada penangguhan.
- Penangguhan
Parkinson menawarkan alasan tambahan yang mendukung dilakukannya penangguhan : Keuntungan dan kerugian tersebut berkaitan erat dengan investasi jangka panjang – bahkan mungkin suatu investasi permanen yang dilakukan oleh suatu induk perusahaan ke dalam anak perusahaan asing, bahwa keuntungan dan kerugian tersebut tidak dapat direalisasikan hingga operasi luar negeri dihentikan dan semua aktiva bersih dibagikan ke induk perusahaan. Tidak terdapat keuntungan dan kerugian yang akan pernah dapat direalisasikan. Hasil operasi yang dicatat dalam periode setelah revaluasi mata uang (ditranslasikan menurut kurs nilai tukar kini pada waktu itu) akan menunjukkan kenaikan atau penurunan kekayaan operasi luar negeri dan dalam keadaan ini, tidak diperlukan pencatatan keuntungan dan kerugian translasi satu waktu dalam laporan laba rugi, bahwa kenyataannya pencatatan keuntungan dan kerugian tersebut dapat saja menyesatkan.
Penangguhan keuntungan atau kerugian translasi menutupi perilaku perubahan kurs nilai tukar, yaitu perubahan kurs merupakan fakta historis dan para pengguna laporan keuangan terlayani dengan baik jika pengaruh fluktuasi kurs nilai tukar diperhitungkan pada periode saat terjadinya. Sesuai dengan FAS No.8 (par.199),"Kurs nilai tukar berfluktuasi: akuntansi harusnya tidak memberikan kesan bahwa kurs nilai tukar tetap stabil."
- Penangguhan dan Amortisasi
- Penangguhan Parsial
- Tidak Ditangguhkan
SUMBER :
Frederick D.S.Choi, Gary K.Meek, International Accounting,
Pearson Education – Prentice.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar